Saturday, November 25, 2006

Makan Larut Malam

Saat larut malam, Anda akan lebih mudah melihat warung angkringan hampir di setiap jalan di Jogja. Sebenarnya warung angkringan ini sudah menggelar sajiannya sejak sore hari sampai dini hari. Namun justru saat larut malam, warung ini ramai dikunjungi orang.

Disebut angkringan karena warung ini sebenarnya berupa gerobak beroda yang diberi tenda (kadang berwarna orange atau biru). Di samping kiri / kanan gerobak ini disediakan bangku panjang tempat pengunjung menyantap makanannya. Biasanya orang Jogja makan di warung ini sambil mengangkat satu kakinya di bangku, sejajar dengan pantatnya atau dalam bahasa Jawa posisi ini disebut nangkring. Maka disebutlah warung angkringan.

Ada beberapa sebutan lain untuk warung angkringan ini, seperti warung senthir, warung kucing, dll. Sebutan warung senthir, karena ciri khas warung ini adalah dengan menggunakan penerangan senthir (lampu minyak). Disebut warung kucing karena warung ini menyediakan lauk nasi yang dibungkus kecil-kecil. Orang Jogja menyebutnya sego kucing (nasi kucing), karena porsinya yang sedikit seolah-olah untuk pakan kucing. Lauk pauk yang tersedia adalah lauk yang sebenarnya antara lain gorengan (tahu, tempe, tape), sate usus, sate telur puyuh, dll.

Banyak orang dari berbagai kalangan senang nongkrong di warung angkringan ini sambil menghabiskan malam. Paling tidak ditemani wedang (minuman yang panas) teh, jahe, susu atau kopi, mereka yang duduk di angkringan ini biasanya terlibat obrolan satu dengan yang lain.

Makanan yang mudah ditemui saat larut malam, antara lain gudeg, bakmi, nasi goreng, ayam bakar/goreng. Gudeg tidak hanya enak dimakan saat pagi hari, tapi juga menarik untuk menu makan larut malam. Banyak penjual gudeg baru menggelar makanannya mulai pukul 21.00 sampai larut malam. Anda bisa menemukan mbok-mbok penjual gudeg ini di jalan Gejayan, Brigjen Katamso, jalan Solo / Urip Sumoharjo, dan Malioboro. Umumnya mereka berjualan menunggu tutupnya toko - toko.

Salah satu tempat favorit untuk mengudap gudeg adalah gudeg Tugu. Di sini ada dua penjual gudeg yang bersebelahan, namun saling melengkapi. Karena penjual yang satu menyediakan gudeg basah, sementara yang lain menjual gudeg kering. Jadi tergantung selera Anda memilih yang mana.

Bakmi, seperti diungkap di depan, mudah dijumpai sejak sore hari. Warung-warung bakmi ini buka dari sore sampai larut malam (+ 24.00). Dan biasanya selain menjual bakmi, warung-warung ini juga menyediakan nasi goreng. Kadang-kadang ada warung yang menyediakan variasi menu dari bahan bakmi dan nasi. Menu Magelangan adalah campuran dari nasi dan bakmi yang digoreng. Atau Nasi Godog, yaitu nasi dan bakmi direbus bersama dan disajikan dalam kuah yang panas.

Kawasan makan larut malam yang terkenal adalah Lesehan Malioboro. Mulai malam hari sekitar pukul 21.00 setelah toko-toko tutup, di sepanjang trotoar sisi barat maupun timur, warung-warung tenda akan mulai berjualan. Menu di sini antara lain ayam goreng, burung dara goreng, seafood, gudeg, dll. Diiringi para pengamen jalanan, menambah nikmat menyantap makanan di lesehan ini. Sebagian besar warung makan ini tutup menjelang pukul 24.00, walaupun ada beberapa yang tetap buka sampai dini hari.

Disarankan Anda sebelum memesan makanan menanyakan terlebih dulu daftar harga. Karena ada kebiasaan yang kurang baik di sebagian pedagang, yaitu mengenakan tarif harga yang sangat tinggi, terutama jika Anda terlihat berasal dari luar kota. Tapi kecenderungan ini mulai dikikis, berkat upaya pemerintah kota beserta paguyuban pedagang dengan cara memasang daftar harga di depan warung masing-masing.

Hampir mirip dengan Malioboro, di sepanjang jalan Jend. Urip Sumoharjo atau lebih dikenal dengan jalan Solo, Anda akan menemukan warung-warung lesehan.
Lesehan ini baru buka pukul 21.00 ke atas, setelah toko-toko tutup. Menu-menunya juga hampir sama dengan Lesehan Malioboro, seperti gudeg, ayam goreng, burung dara, dll.

Alun-alun Utara dan Selatan adalah tempat yang enak untuk bersantai malam hari. Di kawasan ini lebih banyak penjual makanan ringan seperti jagung bakar, roti bakar, wedang ronde, dll. Khusus di Alun-alun Selatan, Anda dapat menghibur diri dengan permainan Masangin yang banyak digemari turis asing. Permainan ini adalah berjalan dari ujung utara alun-alun dengan mata tertutup (selembar kain) ke arah tengah alun-alun yang terdapat dua pohon beringin besar. Mitosnya, jika Anda mampu melewati kedua beringin tersebut maka keinginan Anda terkabul. Kebanyakan mereka yang mencoba permainan ini tidak berhasil melewati dua pohon tersebut, bahkan tak jarang berbalik ke tempat start awal.